Malang, 23-25 Juni 2025 – Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) bekerja sama dengan Pusat Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan The 1st Annual Conference of APPTIS 2025 di Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang digelar di Homestay Theater, Fakultas Humaniora Lantai 3 UIN Malauna Malik Ibrahim Malang , 24–25 Juni 2025. Mengangkat tema “Masa Depan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Tengah Efisiensi Anggaran: Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi”. Konferensi ini merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh APPTIS dan menjadi wadah strategis bagi pustakawan, akademisi, dan praktisi informasi untuk memperkuat peran perpustakaan di era tantangan anggaran dan transformasi digital.
Tari Sun Kembang Using dari Banyuwangi persembahan dari Pusat Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi acara Pra Pembukaan The 1st Annual Conference of APPTIS 2025 ini. Tari Sun Kembang Using adalah tarian khas suku Using dari Banyuwangi, Jawa Timur. Gerakannya yang lembut namun bermakna mencerminkan harmoni, kecantikan, dan kekuatan alam. Tarian ini juga melambangkan ketangguhan dan kelembutan perempuan yang berpadu dalam keselarasan.
Ketua APPTIS, Mufid, S.Ag., S.S., M.Hum, dalam sambutannya kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh APPTIS. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 80 peserta dari 45 perguruan tinggi dari Perguruan Tinggi Islam negeri dan swasta, Perguruan Tinggi Umum, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri. Rangkaian kegiatan konferensi ini meliputi seminar, workshop, rakernas, dan call paper.
Sambutan selanjutnya dari Ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. yang mewakili Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mendukung kegiatan APPTIS yang bekerja sama dengan Pusat Perpustakaan. Perpustakaan mempunyai peran strategis untuk mendukung tri dharma perguruan tinggi. Banyaknya Inteligent Artificial yang berkembang seperti saat ini juga bisa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, dan peran perpustakaan untuk mengenalkan pemanfaatannya secara beretika.
Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Biro SDM Kemenag Republik Indonesia, Dr. H. Wawan Djunaedi, M.A. Dalam sambutannya dikatakan bahwa perlu adanya penataan pustakawan dibawah Kementerian Agama. Jabatan Fungsional dirumuskan oleh masing-masing pembinanya, untuk Pustakawan mengikuti regulasi dari Perpustakaan Nasional. Dr. H. Wawan Djunaedi, M.A mengingatkan seluruh Satker dibawah Kemenag untuk tidak mengijinkan seluruh jabatan fungsional untuk ikut uji kompetensi jika belum ada formasi jabatan, karena sertifikat uji kompetensi ada masa berlakunya. Juga setiap ASN Kementerian Agama menerapkan personal branding dari Kemenag yaitu High Tech dan High Touch.
Acara pembukaan konferensi ditutup oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Phil. H. Syahiron Syamsuddin, M.A., sebagai keynote speaker dalam The 1st Annual Conference of APPTIS 2025. Prof. Syahiron menekankan beberapa poin penting. Pertama adalah Pembangunan sistem perpustakaan yang mampu menampilkan data secara lengkap dan komprehensif, sehingga mempermudah pemustaka mencari informasi, walaupun informasi tersebut berada di institusi lain. Sistem tersebut memungkinkan Perpustakaan antar PTKIN membangun layanan interlibrary loan. Kedua adalah APPTIS dapat mengusahakan proses up dating koleksi pada perpustakaan PTKIN. Melalui integrasi jaringan dan layanan informasi antar Perpustakaan PTKIN, koleksi dapat di-update secara institusional dan dimanfaatkan bersama antar Perpustakaan dapat mengurangi sistem pengadaan koleksi yang redundant. Kondisi ini dapat mendorong pengadaan koleksi dengan anggaran yang lebih efektif dan efisien.
Kehadiran Direktur Diktis, Kepala Biro SDM Kemenag RI, dan Kasubdit Ketenagaan Kemenag RI dalam forum nasional ini menjadi bentuk nyata dukungan Kementerian Agama terhadap penguatan peran pustakawan dan lembaga perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi Islam.