Banjir besar yang terjadi di kecamatan Karanganyar kabupaten Demak akibat jebolnya sungai Wulan dan sungai Jeratun merupakan musibah yang sangat besar. Begitu juga luapan sungai yang berhulu di gunung Muria mampu merendam beberapa desa di tiga kecamatan pada wilayah Kudus (Kecamatan Mejobo, Kecamatan Jati dan Kecamatan Undaan. Tidak hanya kerusakan materiil, namun dampak psikologis masih menghantui banyak warga meskipun Lebaran Idul Fitri telah berlalu. Dampak kerusakan materiil masih terlihat di banyak tempat pada beberapa desa. Lumpur sebagian masih tersisa di dalam rumah warga. Begitu juga barang-barang perlengkapan rumah tangga tetumpuk menggunung di lingkungan warga. Dampak psikologis terlihat dari kecemasan warga jika datang hujan lebat dan debit air sungai naik kembali.
Bagi masyarakat di wilayah kecamatan Karanganyar kabupaten Demak, banjir yang terjadi ini merupakan pertama kalinya banjir yang berskala sangat besar sekali, bahkan melumpuhkan jalur Pantura Jawa Tengah. Kerugian yang ditimbulkan sangat berdampak sekali pada kehidupan masyarakat. Melihat kondisi yang demikian tersebut, Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) ikut peduli untuk berbagi kasih pada masyarakat korban banjir di wilayah kecamatan Karanganyar kabupaten Demak dan beberapa wilayah di kabupaten Kudus. Di wilayah kecamatan Karanganyar, APPTIS ikut berbagi di wilayah Ngemplik, Norowito Ketanjung, Wonoketingal, Kedungwaru Karanganyar. Adapun di wilayah Kudus, APPTIS ikut berbagi kasih untuk daerah Ngemplak kecamatan Undaan, Jetis Kapuan dan Tanjungkarang kecamatan Jati Kudus. Meskipun berbagi kasih APPTIS tidak menjangkau sebesar cakupan korban banjir, namun APPTIS berharap semoga ada manfaat bagi korban banjir utamanya pada masyarakat yang terkadang tak terjangkau oleh bantuan.