Webinar Internasional Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan APPTIS

Empowering Academic Library for Sustainable Development Goals

Pada Selasa, 1 November 2022, Perpustakaan Pusat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) menyelenggarakan seminar hibrida “Empowering Academic Library for Sustainable Development Goals”. Ada tiga narasumber yang berbicara dalam kegiatan ini, yaitu Dr. Nor Edzan binti Che Nasir (Sekretaris IFLA Asia Oceania), Dr. Labibah Zain, M.LIS (Ketua Umum APPTIS), dan Mufid, M.Hum (Kepala Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Seminar ini dimoderatori oleh Umi Rodliyah, M.Hum, pustakawan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Rektor 1 UIN Malang, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya perguruan tinggi dalam mendukung pencapaian poin-poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Beliau juga menegaskan komitmen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam mendorong tercapainya tujuan SDGs. TPB atau SDGs adalah komitmen global dan nasional untuk menyejahterakan masyarakat melalui 17 tujuan yang meliputi: (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Acara inti dimulai dengan materi dari Dr. Edzan. Beliau memaparkan secara komprehensif perkembangan SDGs yang merupakan kelanjutan dari MDGs yang resmi berakhir pada 2015. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyatakan bahwa tujuan-tujuan yang belum tercapai dalam MDGs akan dilanjutkan oleh SDGs. Beliau juga menguraikan pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi dalam mendukung tercapainya tujuan SDGs. Sebagaimana rekomendasi IFLA, perpustakaan perguruan tinggi bisa menyesuaikan tujuan-tujuan SDGs yang dipandang relevan dengan tugas dan fungsinya. Sekiranya memungkinkan untuk dilakukan (feasible), perpustakaan bisa memilih di antara 17 tujuan tersebut.

Kepala Perpustakaan UIN Malang, Bapak Mufid, M.Hum, mempresentasikan salindianya pada urutan kedua. Dalam paparannya, beliau menyampaikan beberapa program dan kegiatan di Perpustakaan UIN Malang yang senada dengan SDGs. Beberapa di antaranya adalah pelatihan literasi informasi dan pelatihan penggunaan aplikasi penelitian untuk mendukung Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas; menyediakan lift difabel dan mengembangkan metadata koleksi berbahasa Arab untuk mengurangi kesenjangan yang sesuai dengan Tujuan 10; serta mengurangi konsumsi kertas dengan mengembangkan koleksi tugas akhir digital yang sejalan dengan Tujuan 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Di sesi terakhir, Dr. Labibah Zain menyampaikan materi mengenai implementasi SDGs di UIN Sunan Kalijaga, termasuk yang telah dilakukan oleh perpustakaannya. Ada tiga layanan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang sejalan dengan SDGs, yaitu Difabel Corner (Sudut Difabel), Diversity – Living Collection (Keberagaman – Koleksi Hidup/Manusia), dan Cultural Heritage (Peninggalan Budaya). Pada akhir penjelasannya, beliau berpesan tegas “Perpustakaan harus memberikan solusi atas permasalahan di masyarakat sehingga peran dari perpustakaan dalam mengubah hidup seseorang dapat terealisasikan dengan baik sesuai dengan misi utama SDGs dalam poin Pendidikan yang Berkualitas”, tegas Dr. Labibah.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300-an peserta baik yang menghadiri secara fisik di Perpustakaan Pusat UIN Malang maupun peserta yang memenuhi ruang virtual. Dari kegiatan ini, kami berharap para pustakawan dan pemangku kebijakan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai SDGs dan mulai dapat mengimplementasikannya di instansi mereka masing-masing.

Kontributor: Ari Zuntriana